"Sesungguhnya aku menunggu
kedatangan kamu sekelian di telaga.
Barangsiapa melewati, dia pasti minum.
Dan barangsiapa minum, maka dia tidak akan dahaga selamanya."
(HR. Al-Bukhari)
Mengapa kita harus sampai dan minum di telaga itu?
Kehidupan di padang masyar adalah masa transisi dari rangkaian sebuah perjalanan yang panjang menuju kehidupan selanjutnya yang abadi. Di kehidupan itu, kita akan menemui berbagai kesulitan yang maha dasyat..yang tidak pernah terfikir oleh sesiapa pun.
Berbaur dengan makhluk dari golongan jin, di sana kita dikumpulkan dan digiring menuju pengadilan Allah, Hakim yang maha bijaksana, dalam keadaan telanjang dan hina dina. Kekuasaan yang pernah diberikan kepada kita di bumi telah dicabut!
Kita semua akan berkumpul menjadi satu di bawah terik matahari yang menyengat panas. Tubuh kita berhimpitan satu sama lain, sangatrapat dan tiada celah sedikit pun. Keringat pun mengucur dari tubuh kita, jatuh membasahi bumi. Mula-mula hanya setinggi mata kaki, lalu semakin naik sesuai dengan martabat kita di sisi Allah SWT; apakah kita termasuk dalam golongan yang beruntung atau celaka.
dan paras telinga..
Dan bahkan ada yang sampai paras atas kepala, hampir tenggelam dengan keringatnya sendiri.
Entah apa yang akan terjadi kepada kita seandainya hari ini kita meninggal dunia dan belum sempat bertaubat.
Kita bersesak-sesak seperti itu selama 1000 tahun, tanpa diajak bicara oleh Allah SWT barang sepatah kata pun. Nasib kita sungguh menyedihkan.. Sementara kepanikan ini belum selesai, di sisi lain kita terus didera kehausan yang belum pernah kita alami sama sekali.
Hari ini....
Kita belum pernah merasakan kesulitan itu.
Hari ini kita masih mampu ketawa.
Hari ini kita masih mampu ketawa.
Tetapi...
Suatu saat nanti kita akan mengalami kehausan yang teramat. Dan kala itu, tidak ada yang diberi minuman kecuali mereka.....
.....yang pernah memberi minum orang lain kerana Allah, tidak ada yang diberi makan kecuali orang yang pernah memberi makan orang lain kerana Allah, tidak ada orang yang diberi pakaian kecuali orang yang pernahmemberi pakaian orang lain kerana Allah, dan tidak ada yang diberi kepercayaan kecuali orang yang pernah bertawakkal kepada Allah.
Di telaga itu Rasulullah SAW menanti umatnya....
dengan luapan cinta dan kasih sayangnya, menyambut mereka yang sedang kehausan. Baginda sangat mengenali umatnya...mereka memiliki tanda-tanda yang tidak dipunyai oleh sesiapa pun dari umat lain.
"Kalian akan datang kepadaku dengan muka, lengan dan betis yang berkilauan kerana bekas air wudhu'" tegas baginda dalam sabdanya.
Dan....
Orang yang pertama kali datang menghampiri telaga itu adalah para fakir miskin dari golongan muhajirin. Anas b Malik menambah, "Orang yang pertama mendatangi telaga Rasulullah adalah orang-orang yang kurus kering yang berpuasa dan menetap di masjid. Ketika malam tiba, mereka menyambutnya dengan sedih".
Cinta Rasul kepada umatnya tidak akan pudar. Meski ada dikalangan umatnya yang dilarang datang menghampiri,baginda terus berdoa memohon kepada Allah agar mereka diperkenankan mendekati telaganya. Namun.. cinta itu tidak akan berpengaruh sedang kita tidak pandai membalas cinta baginda ketika di dunia denga mengikuti seruannya dan menghindari larangannya.
Perjalanan kita bukan sekadar terhenti di telaga itu... perjalanan kita menuju persinggahan terakhir; syurga atau neraka. Masih sangat panjang dan berat. Kita akan mengahadapi perhitungan amal yang kemudiannya akan ditimbang untuk diberikan balasan.
Seterusnya....
Kita akan menuju titian sirot dengan terlebih dahulu meniti 7 jambatan. Setiap satu jambatan kita akan ditanya tentang keimanan, solat, puasa Ramadhan, zakat, haji dan umrah, mandi wajib dan wudhu', dan kezaliman-kezaliman yang pernah kita lakukan sesama manusia. Sebahagian ulama' mengatakan bahawa kita tidak akan melangkah ke jambatan berikutnya sekiranya kita gagal pada jambatan sebelumnya.
Perjalanan setelah telaga sungguh..masih sangat panjang dan berat.. Walaupunbegitu, singgah minum di telaga Rasul ini sungguh sebuah kurniaan yang besar. Perjalanan memang belum selesai. Tapi mendapatkan minuman dari telaga yang sesudahnya tidak lagi ada rasa haus sungguh sanga didambakan. Itu akan sangat meringankan, di hari ketika segalanya berubah begitu mengerikan, panas, haus dan mencekam.
Di sana ....
Di telaga itu...
Rasul menanti...
1 comment:
semoga kita dikalangan umat muhammad yg dpt merasa air telaga itu..i'Allah..
Post a Comment